Umat Islam lebih mencintai Yesus dengan mengikuti ajarannya daripada umat Kristen sendiri |
Pertanyaan
(A) Apakah Islam mengimani Yesus
Kristus?
Dijawab oleh Dr. Zakir Naik dari
www.irf.net
(A) Ya, Islam adalah satu-satunya agama non-Kristen, yang mewajibkan pengikutnya untuk
beriman kepada Nabi Isa atau yang biasa disebut sebagai Yesus Kristus
oleh umat Kristiani. Seseorang tidak
bisa menjadi Muslim jika ia tidak beriman kepada Nabi Isa (Yesus
Kristus). Kami percaya bahwa ia adalah salah satu rasul terkuat Allah
(swt). Kami percaya bahwa ia adalah Mesias, yang diterjemahkan sebagai
"Kristus". Kami percaya bahwa ia lahir secara mukjizat, tanpa seorang
ayah, dimana banyak orang Kristen di zaman sekarang tidak mempercayainya. Kami
percaya bahwa ia membangkitkan orang mati dengan izin Allah. Kami percaya bahwa
ia menyembuhkan orang-orang yang buta lahir dan penderita kusta dengan izin
Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an
tentang Nabi Isa / Yesus Kristus (as):
“Dan
(ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam (Yesus putra Maria) berkata: "Hai Bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu.” (Qs. 61: 6)
Bahkan Islam mewajibkan pengikutnya untuk mengimani tidak hanya Yesus Kristus
(as) tapi juga semua Rasul baik sebelum maupun sesudah Yesus. Terdapat dua
puluh lima Rasul yang disebutkan namanya dalam Al Qur'an. Allah berfirman dalam
Al Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (Qs. 4: 136)
Dengan demikian keyakinan terhadap para Rasul, termasuk Yesus (as) adalah keimanan penting dalam Islam. Meskipun Yesus (as) disebutkan namanya sebanyak dua puluh lima kali dalam Qur'an, ia juga disebut dengan gelar terhormat lainnya seperti 'Ibnu Maryam' (putra Maryam), sebagai 'Masih' (Kristus), sebagai 'Rasulullah' (Rasul Allah), sebagai 'Abdullah' (hamba Allah), sebagai 'kalimat Allah', sebagai 'roh dari Allah', sebagai 'tanda kekuasaan Allah' dan banyak julukan lainnya yang terdapat dalam lima belas surat yang berbeda dalam Al-Qur'an.(B) Ini juga membuktikan bahwa umat Islam, berdasarkan ayat Al-Qur'an dan sabda Nabi Muhammad (saw), percaya akan kedatangan Yesus Kristus (as) yang kedua. Dia adalah satu-satunya Nabi Allah yang diangkat hidup-hidup kepada-Nya. Allah berfirman:
“...dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Kristus, Yesus putra Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs. 4: 157-158)
Allah menyebutkan kedatangan kedua Yesus Kristus (as) dalam ayat berikut dari Al-Qur'an:
"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (Qs. 43:61)
Alasan mengapa Yesus (as) adalah
satu-satunya Nabi Allah yang diangkat hidup-hidup oleh Allah adalah karena ia
adalah satu-satunya Nabi yang para "pengikutnya" salah sangka bahwa
dia adalah Tuhan. Mereka keliru dengan mengatakan bahwa ia memiliki sifat
ilahi. Dengan demikian dia akan kembali lagi ke dunia ini untuk mengklarifikasi
semua kesalahpahaman tersebut. Allah berfirman dalam Al Qur'an:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Yesus putera Maria,
adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang
tuhan selain Allah?" Yesus menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah
patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku
tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (Qs.
5: 116)
Ada tidak kurang dari tujuh puluh
hadits yang meriwayatkan tentang kedatangan kedua Yesus Kristus (as). Dalam
salah satu hadits tersebut, Nabi Muhammad (saw) diriwayatkan telah bersabda:
"Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maria (Yesus) akan
turun dalam waktu singkat di antara kalian (Muslim) sebagai pemimpin yang adil
dan akan mematahkan salib dan membunuh babi dan menghapuskan jizyah (pajak yang
diambil dari non Muslim yang berada dalam perlindungan pemerintah Muslim).
Kemudian akan ada kelimpahan uang dan tak seorang pun akan menerima zakat."
(Sahih Bukhari, Vol. 3. Hadis no. 425)
Dan harus diingat bahwa Yesus
Kristus (as), dalam kedatangannya yang kedua tidak akan datang dengan pesan
atau wahyu baru. Nabi Muhammad (saw) diriwayatkan telah bersabda:
"Bagaimana keadaan kalian ketika putra Maria (Yesus) turun di antara
kalian dan dia akan menghakimi manusia dengan hukum Al-Qur'an dan bukan dengan
hukum Gospel." (Sahih Bukhari, Vol. 4. Hadis no. 658)
Mari kita sekarang menganalisis
sabda Yesus Kristus (as) dalam Bibel:
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, tuhan,
bukankah kami bernubuat demi namamu, dan mengusir setan demi namamu, dan
mengadakan banyak mukjizat demi namamu juga? Pada waktu itulah aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" [Bibel, Matius
7: 22-23].
Dalam ayat-ayat yang dikutip di
atas, Yesus (as) mengatakan bahwa dalam kedatangannya yang kedua, ia akan
meminta agar orang-orang enyah dari hadapannya, untuk menjauh dari hadapannya
karena dia tidak mengenal mereka. Siapakah orang-orang itu? Apakah Muslim atau
Hindu? Jawabannya adalah bukan Hindu maupun Muslim, melainkan Kristen. Ini karena umat
Islam atau Hindu tidak pernah melakukan "mukjizat" dalam nama Yesus
Kristus (as) dan juga tidak mengusir setan dalam nama Yesus.
Dengan demikian Muslim percaya
kepada Yesus Kristus (as) sebagai salah satu Rasul terkuat Allah dan juga
mengimani kedatangannya yang kedua.
Sumber: irf.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar