Assalamu alaikum Sahabat, Selamat Datang di Blog sederhanaku, get the inspiration of life...

Share on:

Senin, 02 Mei 2016

Fakta dan Keistimewaan Ka'bah




Kata Ka’bah sebenarnya diambil dari kata Ka’bu yg artinya mata kaki atau lokasi kaki berputar bergerak buat melangkah. Atau Ka’bain yg berarti dua mata kaki, mata bumi, sumbu bumi atau kutub putaran utara bumi.



Profesor Hussain Kamel, Kepala Sektor Ilmu Ukur Bumi di Universtas Riyadh, Saudi Arabia menemukan satu buah bukti menghebohkan, Bahwa sebenarnya kota Mekkah ialah pusat dari bumi. Kepada mulanya dia meneliti sebuah kiat utk menemukan arah kiblat di kota-kota gede didunia.
Beliau menarik garis kepada peta, & sesudah itu dia mengamati bersama seksama posisi ke tujuh benua pada Mekkah & jarak masing-masing. Dia mengawali utk menggambar garis-garis sejajar cuma buat memudahkan proyeksi garis bujur & garis lintang.

Sesudah dua thn dari tugas yg susah & berat itu, dia terbantu oleh program-program pc buat tentukan jarak-jarak yg benar & variasi-varisi yg tidak sama, juga tidak sedikit perihal yang lain. Beliau kagum dgn apa yg ditemukan bahwa sesungguhnya Mekkah yaitu pusat bumi.

Dulu, Kenapa Mekkah dinamakan dalam Alquran dgn istilah “Ummul Quro” (ibu atau induk dari kota-kota)? Lantas, kenapa serta Allah SWT menyatakan daerah lain tidak cuma Mekkah dgn kalimat “ma haulahaa” (negeri-negeri sekelilingnya)?

Allah SWT berfirman dalam Alquranulkarim : “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab biar anda berikan peringatan terhadap Ummul Qura (masyarakat Mekkah) & penduduk(negeri-negeri) sekelilingnya.” (Asy-Syura 7).

Dengan Cara bahasa, ‘Umm’ yg artinya ibu yakni sosok yg jadi sumber keturunan. Sehingga kalau Mekkah dinamakan juga sebagai Ummul Qura, artinya Mekkah merupakan sumber dari seluruhnya negara lain. Pertanyaan & kajian ini, kepada hasilnya sedikit demi sedikit mulai sejak terjawab lewat bermacam penemuan ilmiah. Sesungguhnya, tahapan eksprimen berkenaan faktor ini telah dipublikasikan kepada th 1978, lewat keterangan Dr Husain.


Hasil studi itu setelah itu diterbitkan pun di bermacam majalah sains di Barat. Dgn rekan-rekannya, Dr Husain menemukan bahwa ditilik dari segi geografis (ilmu bumi) & geologis (ilmu tanah), terbukti bahwa Mekkah merupakan pusat bumi.
Seterusnya terhadap th 2009, hasil penemuan ilmiah itu kembali dipublikasikan dalam suatu konferensi ilmiah bertopik “Mekkah yang merupakan Pusat Bumi : Teori & Praktik.” Konferensi yg digelar di Dhoha, Qatar itu memperkuat hasil penemuan bahwa Mekkah merupakan pusat bumi. Konferensi itu dulu menelur kan rekomendasi yg berisi ajakan biar umat muslims edit acuan kala dunia yg tatkala ini merujuk terhadap Greenwich, jadi Mekkah.

Tidak Sedikit argumentas ilmiah membuktikan wilayah 0 bujur sangkar lewat kota Mekkah & tak melintasi Greenwich di Inggris. Mekkah berada di titik lintang yg persis lurus dgn titik magnetik di Kutub Utara. Keadaan ini tidak dipunyai oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yg ditetapkan yang merupakan meridian 0.

Konon, Greenwich Mean Time (GMT) dipaksakan kepada dunia kala mayoritas negara didunia berada di bawah jajahan Inggris. &, seandainya penemuan ilmiah bahwa Mekkah sebaga pusat bumi diterapkan, enteng bagi tiap-tiap orang buat mengetahui saat shalat, sekaligus dapat mengakhiri kontroversi lama yg dimulai empat dekade dulu mengenai rujukan saat dunia.



Ada sekian banyak ayat & hadist nabawi yg menyiratkan kebenaran ini. Allah SWT berfirman : “Hai golongan jin & manusia, apabila anda bisa menembus (melewati) penjuru langit & bumi, sehingga lintasilah, anda tak akan menembusnya melainkan dgn kebolehan.” (QS Ar-Rahman 33).
Kata ‘aqthar’ merupakan wujud jamak dari kata ‘Qutr’ yg berarti diameter, & dia mengacu kepada langit & bumi yg memiliki tidak sedikit diameter. Diameter lapisan-lapisan langit itu diatas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Seandainya Mekkah berada di tengah-tengah bumi, sehingga itu berarti Mekkah serta berada di tengah-tengah lapisan langit.

Terkecuali iu ada hadist yg menyampaikan bahwasanya Masjidil Haram di Mekkah, lokasi Ka’bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit & tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi). 

Ka'bah di malam hari

Berikut kabar terkait Ka’bah yg tidak atau belum kita ketahui sebelumnya :  

  1. Mekkah yakni wilayah yg mempunyai gravitasi paling stabil.
  2. Tekanan gravitasinya tinggi, & di situlah berpusatnya kebisingan yg membangun yg tak mampu didengar oleh telinga. 
  3. Tekanan gravitasi yg tinggi berdampak segera terhadap system imun badan utk bertindak sbg pertahanan dari segala serangan penyakit. 
  4. Gravitasi tinggi = elektron ion negatif yg berkumpul di situ tinggi = doa bakal termakbul lantaran di situ ialah ruang gema atau area dalam dikala bersamaan. 
  5. Apa yg diniatkan di hati yaitu gema yg tak sanggup didengar namun sanggup terdeteksi frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kebolehan internal kembali tinggi, penuh smangat buat jalankan ibadah, tak ada sifat putus asa, ingin tetap hidup, penyerahan diri sepenuhnya terhadap Allah SWT. 
  6. Gelombang radio tak mampu mendeteksi poisisi Ka’bah. 
  7. Bahkan technologi satelit serta tak sanggup meneropong apa yg ada di dalam Ka’bah. Frekuensi radio tak bisa saja bakal membaca pa-apa yg ada di dalam Ka’bah lantaran tekanan gravitasi yg tinggi. 
  8. Ruang yg teratas tekanan gravitasinya mempunyai konten garam & ajaran anak sungai di bawah tanah yg tidak sedikit. Dikarenakan itulah apabila salat di Masjidil Haram, biarpun di area yg terbuka tidak dengan atap, tetap terasa dingin. 
  9. Ka’bah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi Namun satu ruangan yg ajaib sebab disitu pemusatan energi, gravitasi, zona magnetisme 0 & ruang yg paling dirahmati. 
  10. Tidur dgn posisi menghadap Ka’bah dengan cara automatic otak tengah bakal terangsang amat sangat aktif hingga tulang belakang & membuahkan sel darah. 
  11.  Pergerakan mengelilingi Ka’bah arah lawan jam memberikan energi hidup alami dari alam semesta. Seluruh yg ada di alam ini bergerak menurut lawan jam, Allah SW sudah menentukan hukumnya demikian. 
  12.  Peredaran darah atau apa saja di dalam badan manusia tepat lawa jam. Justru dengn mengelilingi Ka’bah menurut lawan jam, berarti sirkulasi darah di dalam badan meningkat & telah pasti dapat menambah energi. Dikarenakan itulah orang yg berada di Mekkah senantiasa bertenaga, sehat & panjang usia. 
  13. Sedangkan bilangan tujuh itu merupakan simbolik ke tak terhingga jumlahnya. Angka tujuh itu berarti tak terbatas atau terlampaui tidak sedikit. Dgn jalankan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadah yg tak terbatas banyaknya. 
  14.  Larangan menggunakan topi, songkok atau menutup kepala dikarenakan rambut & bulu roma (cowok) merupakan ibarat antena utk menerima gelombang yg baik yg dipancarkan cepat dari Ka’bah. Karena itulah jalankan haji kita seperti dilahirkan kembali juga sebagai manusia baru dikarenakan segala yg tidak baik sudah ditarik & ditukar bersama nur atau cahaya yg baru. 
  15.  Sesudah selesai seluruhnya itu barulah bercukur atau tahalul. Tujuannya unt melepaskan diri dari pantang larang dalam ihram. Tapi rahasia di sebaliknya yaitu utk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kotoran maka cuma gelombang yg baik saja dapat di terima oleh badan kita. 

Bagian luar Ka'bah


Bentuk Ka’bah kira-kira segi empat, dibangun dengan batu biru yang keras. Tingginya sampai 15 m. Panjang sisi tempat pancuran air mizab dan sisi depannya adalah 10,1 m. Panjang sisi tempat pintu Ka’bah dan belakangnya adalah 12 m. Pintu Ka’bah setinggi 2 m dari lantai, naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Saat ini, tangganya terbuat dari kayu berlapis perak yang dihadiahkan oleh salah seorang pengusaha India ke Ka’bah. Tangga tersebut tidak diletakkan di dekat Ka’bah kecuali jika pintu itu akan dibuka untuk kunjungan dalam momen-momen tertentu. Tidak lebih dari 15 kali setahun. 

Di sudut sebelah kiri pintu Ka’bah, terdapat Hajar Aswad. Tingginya 1,5 m dari atas lantai thawaf. Orang Arab menyebut sudut (rukun) Ka’bah sesuai arah kemana rukun itu menghadap. Yang menghadap ke Utara dinamai rukun Irak. Yang menghadap ke Barat dinamai rukun Syam. Ke Selatan rukun Yamani. Dan yang ke Timur dinamai rukun Hajar Aswad karena Hajar Aswad berada di sudut tersebut.
Batu Hajar Aswad terletak di salah satu sudut bangunan Ka'bah

Hajar Aswad adalah sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam kemerah-merahan. Di batu itu terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang pecah. Diameternya kurang lebih 30 cm. dan dikelilingi dengan bingkai perak setebal 10 cm.

Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf dengan tujuan agar air tidak tergenang di atap Ka’bah. Pada tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujungnya dengan bahan perak. Kemudian pada tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujungnya dengan perak berukir yang ditulis dengan tinta biru berselang-seling emas. Pada tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid al-Utsmani mengirim pancuran air yang seluruhnya terbuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang ada sampai sekarang ini.



Di depan mizab terdapat al-hatim. Yaitu bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1 m dan tebalnya 1,5 m. Bagian ini dibeton dengan batu pualam berukir. Dan di sepanjang bagian atas terdapat tulisan yang dipahat. Jarak dari tengah dinding bagian dalam ke dinding Ka’bah 8,44 m. Ruang yang ada di antara keduanya disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang menyatakan bahwa Hajar dan Ismail dimakamkan di tempat ini.

Bagian Dalam


Interior Ka'bah
Tak sembarang orang yang bisa memasuki Ka'bah. Oleh sebab itu, banyak yang bertanya, apa sebenarnya yang ada dalam Ka'bah itu ? Apa benar dalam Ka'bah masih tersimpan berhala-berhala zaman dulu sebagaimana yang dituduhkan kaum perusak Islam?

Sebagaimana yang diperlihatkan dokumenter Kerajaan Arab Saudi, isi dalam Ka'bah hanya berupa ruangan kosong. Bahagian dalam Ka'bah terdapat tiga pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga pilar ini berjejer lurus dari utara ke selatan.

Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian bawah ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair tiga abad yang lalu. Meski demikian, ketiganya masih tetap kokoh hingga saat ini.

Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran-ukiran mengagumkan, selain diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas mumi dan dari per­hiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka'bah dibuat dari batu pualam putih.

Dinding Ka'bah bagian dalam dibalut dengan batu pualam war­na-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang batu di dalam Ka'bah atau Masjidil Haram. 




 Salah satu rukun atau sisi Ka’bah al-Musyarrfah. Tampak di bagian atas bagian kain kiswah dalam yang khusus untuk Ka’bah. 


 Lemari di dalam Ka’bah. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah –jika dilihat dari bagian dalam. Di atasnya biasa diletakkan alat pewangi dari asap kayu gaharu yang khusus untuk mengharumi ruangan Ka’bah. Biasanya hal ini dilakukan setelah prosesi pencucian Ka’bah. Di dalam lemari ini juga tersimpan semacam kapur pewangi yang beraroma mawar untuk membaluri dinding Ka’bah agar tetap wangi. Hal itu juga dilakukan setelah dinding-dinding Ka’bah dicuci dengan air zam-zam yang dicampuri dengan air mawar.


 Ini adalah tempat shalat Rasulullah ﷺ ketika beliau memasuki Ka’bah yang mulia. Raja-raja, gubernur-gubernur Mekah al-Mukaramah, atau tamu kerajaan selalu shalat di tempat ini sebelum memulai prosesi pencucian Ka’bah yang mulia. Mungkin setelahnya bisa jadi orang-orang yang turut serta dalam prosesi pencucian Ka’bah atau masyarakat biasa ikut shalat pula di tempat ini. Kita memohon kepada Allah termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan itu.


 Bagian kecil di dinging Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya menghadap tempat shalat Nabi ﷺ tadi. Pada batu tersebut tertulis kalimat “laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.


 Sebuah pintu yang terdapat di dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu utama Ka’bah. Pintu ini dinamakan pintu taubat. Di dalam pintu tersebut terdapat tangga menuju kea tap Ka’bah.


 Tiga buah tiang di dalam Ka’bah. Tiang ini terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Bagian atasnya terlihat kain kiswah bagian dalam yang berwarna hijau. Tampak juga pada gambar ini lampu-lampu kecil, tempat pengasapan kayu gaharu, dan wadah-wadah. Benda-benda tersebut adalah hadiah pemberian dari para khalifah, para sultan, para amir, dan para raja sepanjang sejarah Islam untuk Ka’bah yang mulia.


 Terlihat 3 tiang lainnya yang berada di dalam Ka’bah. Tiga buah tiang yang terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni. Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah. Pada gambar ini juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu Ka’bah dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu. Yang digunakan untuk mengharumkan ruang dalam Ka’bah.



SUBHANALLAH !!! 
Semoga kita menjadi orang-orang yang diberi Rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT. Aamiin !!



Sumber : kabarmakkah.com

                 Muslimahcorner.com
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar